🌉 Maa Salakakum Fi Saqar

Allahtidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongga dadanya 33:4 Bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada 22:46 Kandungan dada, isi hati 3:119, 3:154, 5:7, 8:43, 11:5, 31:23, 35:38, 39:7, 42:24, 57:6, 64:4, 67:13 Allah Tahu apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan/tampakkan 27:74 TheQur’an has unique language and linguistic uses that differ from our human uses of language, both formal and informal. No one, even the Prophet Muhammad himself, has ever used the past tense verb k¥na in the sense of “is.”. However, this very usage occurs times in the Qur’an. Adasebuah pertanyaan yang berbunyi Maa salakakum fii saqar? (Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar?). Apalagi jika tahu bahwa saqar itu adalah nama neraka, tentu kita a Wajib berhijab sesuai aturan Syari‘at Islam serta memakai pakaian yang longgar dan menutup seluruh tubuh dari kepala hingga kaki kecuali yang diperbolehkan nampak atasnya, yakni wajah dan kedua telapak tangan. b) Dilarang mencukur dan menyambung rambut. c) Memulai segala sesuatu yang baik dengan sebelah kanan. Sebagaicontoh, ayat Al Qur`an menunjukkan ada amar atau thalabul fi’li untuk melakukan sholat,”Aqiimush sholaata wa aatuz zakaata warka’uu maa’r raaki’iin” yang berarti,”Dan Misalnyafirman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al Mudatsir ayat 42-43 yang berbunyi,”Maa salakakum fii saqar, qaaluu lam naku minal musholliin,” yang artinya,” Betapapara leluhur kita menempatkan sikap moralitas pada level tinggi dalam menciptakan tatanan kehidupan, hingga melalui nilai – nilai pappasang, cukup menjadi cermin Arabicar Saadi (تفسير السعدي) Abdul Rahman ibn Nasir as-Saadi (عبد الرحمن بن ناصر السعدي) Tayseer al-Kareem ar-Rahmani fi Tafseer Kalam al-Mannan (تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان) 1956 Maasalakakum fee saqar; Qaaloo lam naku minal musalleen; Wa lam naku nut'imul miskeen; Wa kunnaa nakhoodu ma'al khaaa'ideen; Wa kunnaa nukazzibu bi yawmid Deen; Wa maa yazkuroona illaaa any yashaaa'al laah; Huwa ahlut taqwaa wa ahlul maghfirah; Share This: Facebook Twitter Pinterest Linkedin Whatsapp Whatsapp. f50oyf. Bagikan يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ۝١ yâ ayyuhal-muddatstsir Wahai orang yang berselimut Nabi Muhammad, Bagikan قُمْ فَاَنْذِرْۖ ۝٢ qum fa andzir bangunlah, lalu berilah peringatan! Bagikan وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ۝٣ wa rabbaka fa kabbir Tuhanmu, agungkanlah! Bagikan وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ۝٤ wa tsiyâbaka fa thahhir Pakaianmu, bersihkanlah! Bagikan وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ ۝٥ war-rujza fahjur Segala perbuatan yang keji, tinggalkanlah! Bagikan وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ ۝٦ wa lâ tamnun tastaktsir Janganlah memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak! Bagikan وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ ۝٧ wa lirabbika fashbir Karena Tuhanmu, bersabarlah! Bagikan فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ ۝٨ fa idzâ nuqira fin-nâqûr Apabila sangkakala ditiup, Bagikan فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ ۝٩ fa dzâlika yauma'idziy yaumun asîr hari itulah hari yang sulit, Bagikan عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ ۝١٠ alal-kâfirîna ghairu yasîr yang tidak mudah bagi orang-orang kafir. Bagikan ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ ۝١١ dzarnî wa man khalaqtu waḫîdâ Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian. Bagikan وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ ۝١٢ wa jaaltu lahû mâlam mamdûdâ Aku beri dia kekayaan yang melimpah, Bagikan وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ ۝١٣ wa banîna syuhûdâ anak-anak yang selalu bersamanya, Bagikan وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ ۝١٤ wa mahhattu lahû tamhîdâ dan Aku beri dia kelapangan hidup seluas-luasnya. Bagikan ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ ۝١٥ tsumma yathmau an azîd Kemudian, dia ingin sekali agar Aku menambahnya. Bagikan كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ ۝١٦ kallâ, innahû kâna li'âyâtinâ anîdâ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami Al-Qur’an. Bagikan سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ ۝١٧ sa'ur-hiquhû shaûdâ Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. Bagikan اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ ۝١٨ innahû fakkara wa qaddar Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya. Bagikan فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ۝١٩ fa qutila kaifa qaddar Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? Bagikan ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ۝٢٠ tsumma qutila kaifa qaddar Kemudian, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? Bagikan ثُمَّ نَظَرَۙ ۝٢١ tsumma nadhar Kemudian dia memikirkan untuk melecehkan Al-Qur’an. Bagikan ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ ۝٢٢ tsumma abasa wa basar Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an. Bagikan ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ ۝٢٣ tsumma adbara wastakbar Kemudian, dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri. Bagikan فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ ۝٢٤ fa qâla in hâdzâ illâ siḫruy yu'tsar Lalu, dia berkata, “Al-Qur’an ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu. Bagikan اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ ۝٢٥ in hâdzâ illâ qaulul-basyar Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” Bagikan سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ ۝٢٦ sa'ushlîhi saqar Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. Bagikan وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ ۝٢٧ wa mâ adrâka mâ saqar Tahukah kamu apa neraka Saqar itu? Bagikan لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ ۝٢٨ lâ tubqî wa lâ tadzar Neraka Saqar itu tidak meninggalkan sedikit pun bagian jasmani dan tidak membiarkan-nya luput dari siksaan. Bagikan لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ ۝٢٩ lawwâḫatul lil-basyar Neraka Saqar itu menghanguskan kulit manusia. Bagikan عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ ۝٣٠ alaihâ tisata asyar Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga. Bagikan وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةًۖ وَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِࣖ ۝٣١ wa mâ jaalnâ ash-ḫâban-nâri illâ malâ'ikataw wa mâ jaalnâ iddatahum illâ fitnatal lilladzîna kafarû liyastaiqinalladzîna ûtul-kitâba wa yazdâdalladzîna âmanû îmânaw wa lâ yartâballadzîna ûtul-kitâba wal-mu'minûna wa liyaqûlalladzîna fî qulûbihim maradluw wal-kâfirûna mâdzâ arâdallâhu bihâdzâ matsalâ, kadzâlika yudlillullâhu may yasyâ'u wa yahdî may yasyâ', wa mâ yalamu junûda rabbika illâ huw, wa mâ hiya illâ dzikrâ lil-basyar Kami tidak menjadikan para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. Yang demikian itu agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kesiapan mereka untuk menerima petunjuk. Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Ia neraka Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia. Bagikan كَلَّا وَالْقَمَرِۙ ۝٣٢ kallâ wal-qamar Sekali-kali tidak! Demi bulan, Bagikan وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ ۝٣٣ wal-laili idz adbar demi malam ketika telah berlalu, Bagikan وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ ۝٣٤ wash-shub-ḫi idzâ asfar dan demi subuh apabila mulai terang, Bagikan اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙ ۝٣٥ innahâ la'iḫdal-kubar sesungguhnya ia neraka Saqar itu benar-benar salah satu bencana yang sangat besar, Bagikan نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙ ۝٣٦ nadzîral lil-basyar sebagai peringatan bagi manusia, Bagikan لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ ۝٣٧ liman syâ'a mingkum ay yataqaddama au yata'akhkhar yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur dengan berbuat maksiat. Bagikan كُلُّ نَفْسٍ ۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ ۝٣٨ kullu nafsim bimâ kasabat rahînah Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan, Bagikan اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِۛ ۝٣٩ illâ ash-ḫâbal-yamîn kecuali golongan kanan, Bagikan فِيْ جَنّٰتٍۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙ ۝٤٠ fî jannâtiy yatasâ'alûn berada di dalam surga yang mereka saling bertanya Bagikan عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ ۝٤١ anil-mujrimîn tentang keadaan para pendurhaka, Bagikan مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ۝٤٢ mâ salakakum fî saqar “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” Bagikan قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ ۝٤٣ qâlû lam naku minal-mushallîn Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat Bagikan وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ ۝٤٤ wa lam naku nuthimul-miskîn dan kami juga tidak memberi makan orang miskin. Bagikan وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ ۝٤٥ wa kunnâ nakhûdlu maal-khâ'idlîn Bahkan, kami selalu berbincang untuk tujuan yang batil bersama para pembincang, Bagikan وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ ۝٤٦ wa kunnâ nukadzdzibu biyaumid-dîn dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan, Bagikan حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ ۝٤٧ ḫattâ atânal-yaqîn hingga datang kepada kami kematian.” Bagikan فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشّٰفِعِيْنَۗ ۝٤٨ fa mâ tanfauhum syafâatusy-syâfiîn Maka, tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari para pemberi syafaat. Bagikan فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙ ۝٤٩ fa mâ lahum anit-tadzkirati muridlîn Lalu, mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah Bagikan كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙ ۝٥٠ ka'annahum ḫumurum mustanfirah seakan-akan mereka keledai liar yang terkejut Bagikan فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗ ۝٥١ farrat ming qaswarah lari dari singa. Bagikan بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙ ۝٥٢ bal yurîdu kullumri'im min-hum ay yu'tâ shuḫufam munasysyarah Bahkan, setiap orang dari mereka ingin diberi lembaran-lembaran kitab yang terbuka. Bagikan كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ ۝٥٣ kallâ, bal lâ yakhâfûnal-âkhirah Sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut pada akhirat. Bagikan كَلَّآ اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌۚ ۝٥٤ kallâ innahû tadzkirah Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu peringatan. Bagikan فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗ ۝٥٥ fa man syâ'a dzakarah Siapa yang berkehendak tentu mengambil pelajaran darinya. Bagikan وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُۗ هُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِࣖ ۝٥٦ wa mâ yadzkurûna illâ ay yasyâ'allâh, huwa ahlut-taqwâ wa ahlul-maghfirah Mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya Al-Qur’an, kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah yang kita patut bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan. عَنِ الۡمُجۡرِمِيۡنَۙ 'Anil mujrimiin 41. tentang keadaan orang-orang yang berdosa, مَا سَلَـكَكُمۡ فِىۡ سَقَرَ Maa salakakum fii saqar 42. "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?" قَالُوۡا لَمۡ نَكُ مِنَ الۡمُصَلِّيۡنَۙ Qooluu lam naku minal musalliin 43. Mereka menjawab, "Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan shalat, وَلَمۡ نَكُ نُطۡعِمُ الۡمِسۡكِيۡنَۙ‏ Wa lam naku nut'imul miskiin 44. dan kami juga tidak memberi makan orang miskin, وَكُنَّا نَخُوۡضُ مَعَ الۡخَـآٮِٕضِيۡنَۙ Wa kunnaa nakhuudu ma'al khaaa'idiin 45. bahkan kami biasa berbincang untuk tujuan yang batil, bersama orang-orang yang membicarakannya, وَ كُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوۡمِ الدِّيۡنِۙ‏ Wa kunnaa nukazzibu bi yawmid Diin 46. dan kami mendustakan hari pembalasan, حَتّٰٓى اَتٰٮنَا الۡيَقِيۡنُؕ Hattaaa ataanal yaqiin 47. sampai datang kepada kami kematian." فَمَا تَنۡفَعُهُمۡ شَفَاعَةُ الشّٰفِعِيۡنَؕ‏ Famaa tanfa'uhum shafaa'atush shaafi'iin 48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari orang-orang yang memberikan syafaat. فَمَا لَهُمۡ عَنِ التَّذۡكِرَةِ مُعۡرِضِيۡنَۙ‏ Famaa lahum 'anittazkirati mu'ridiin 49. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah? كَاَنَّهُمۡ حُمُرٌ مُّسۡتَنۡفِرَةٌ Ka annahum humurum mustanfirah 50. seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, فَرَّتۡ مِنۡ قَسۡوَرَةٍ Farrat min qaswarah 51. lari dari singa. بَلۡ يُرِيۡدُ كُلُّ امۡرِىٴٍ مِّنۡهُمۡ اَنۡ يُّؤۡتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةً Bal yuriidu kullum ri'im minhum any yu'taa suhufam munashsharah 52. Bahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka. كَلَّا ‌ؕ بَلۡ لَّا يَخَافُوۡنَ الۡاٰخِرَةَ Kallaa bal laa yakhaafuunal aakhirah 53. Tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada akhirat. كَلَّاۤ اِنَّهٗ تَذۡكِرَةٌ‌ Kallaaa innahuu tazkirah 54. Tidak! Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar suatu peringatan. فَمَنۡ شَآءَ ذَكَرَهٗ Fa man shaaa'a zakarah 55. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya. وَمَا يَذۡكُرُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ‌ ؕ هُوَ اَهۡلُ التَّقۡوٰى وَاَهۡلُ الۡمَغۡفِرَةِ Wa maa yazkuruuna illaaa any yashaaa'al laah; Huwa ahlut taqwaa wa ahlul maghfirah 56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya Al-Qur'an kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.

maa salakakum fi saqar