🛷 Tanaman Kopi Dapat Tumbuh Dengan Baik Di Daerah Yang Berhawa

Didaerah yang dikenal rawan longsor ini mulai berkembang usaha pertanian kopi berbagai jenis, baik lokal, Robusta maupun Arabica. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Totok Setya Winarna mengatakan, industri pertanian kopi berkembang cukup pesat di Banjarnegara dalam 3 atau 4 tahun belakangan ini. Varietasberdaun kecil dikenal sebagai Camellia sinensis, yang tumbuh dengan baik di daerah pegunungan tinggi berhawa dinging, di Cina tengah dan Jepang. Varietas berdaun lebar, dikenal sebagai Camellia assamica, yang tumbuh paling baik di daerah beriklim tropis yang lembab, di India bagian utara dan Szechuan dan propinsi Yunnan di Cina. Initergantung spesies tanaman kopi yang mau dibudidayakan. Kopi arabika tumbuh subur pada tanah dengan pH 5 - 6,5. Kopi robusta akan tumbuh subur pada tanah dengan pH 4,5 - 6,5. 5. Pindahkan Kopi ke Polybag Jika lahan sudah siap, dan biji telah berkecambah pada fase kepelan, kini saatnya memindahkan ke polybag. Memilihbibit jeruk yang baik Bibit jeruk nipis yang baik adalah bibit jeruk yang unggul dan berkualitas Terutama bibit yang bebas dari berbagai penyakit Bibit jeruk yang baik dapat kita ketahui dari beberapa ciricirinya yaitu Bibit memiliki jumlah akar serabut banyak Pertumbuhannya sehat dan subur . tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di Slides 34. Download presentation. (Teh, Kopi, dan Coklat) Bahan Penyegar. Definisi Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat meningkatkan semangat pemakainya, karena mengandung senyawa perangsang yang termasuk golongan alkaloid. KOMODITAS TEH Spesies Teh Dua varietas utama tanaman teh adalah Camellia sinensis dan Camellia assamica. Takhanya tampilan tanaman kopi yang indah tapi juga dapat menggambarkan kepribadian seseorang dari tanaman yang disukai. Tak sekadar memberi keindahan, semisal kamu ingin merangkai tanaman, juga harus memperhatikan tanaman kopi tumbuh di daerah yang sesuai dengan keinginan kamu. Wabubjuga menjelaskan tentang kondisi perkebunan dan para petani kopi di Aceh Tengah. Pemerintah dan masyarakat Aceh Tengah berkomitmen menjaga lingkungan terutama hutan sebagai faktor pendukung kualitas tanaman kopi di daerah yang berhawa sejuk itu. Hingga saat ini, luas lahan kopi arabika Aceh Tengah mencapai 48.300 hektare, dengan rata-rata Jatidapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 - 2 000 mm/tahun dan suhu 27 - 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 - 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 - 60 cm saat dewasa. Masyarakatdi daerah perkotaan yang tidak memiliki lahan pekarangan yang cukup luas, sudah lama mengenal budidaya tanaman dalam pot atau polybag besar. Dengan menggunakan pot atau polybag, lahan pekarangan yang sempit pun bisa dimanfaatkan untuk budidaya berbagai tanaman yang bermanfaat, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. k4Fu8. April 19, 2019 Pengetahuan, umum Kamu calon petani kopi? Atau kamu tertarik untuk menanam kopi? Sebelum menjadi petani kopi, ayo kenali terlebih dahulu syarat – syarat agar tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik Indonesia dengan iklim tropisnya dan didukung oleh tanah bekas letusan gunung berapi menyebabkan wilayah Indonesia memiliki banyak daerah – daerah yang tanahnya subur untuk pertanian maupun perkebunan. Tanaman kopi tidak sembarangan tanam loh ya, selain ada proses juga ada pemilihan tempat untuk menanam kopi sesuai dengan kondisi daerahnya agar hasilnya lebih baik lagi. Mari kita baca syarat – syarat tanaman kopi supaya dapat tumbuh dengan baik a. Iklim Lihatlah iklim terlebih dahulu sebelum membudidayakan tumbuhan kopi. Kopi cocok jika ditanam di daerah yang memiliki ilkim tropis seperti Indonesia. Selain itu, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan sebelum menanam kopi. Yaitu curah hujan. Beda jenis beda juga tingkat kebutuhan hujannya. b. Suhu Kondisi udara juga merupakan salah satu syarat. Mengapa demikan? Karena setiap jenis kopi memiliki kebutuhan suhu sendiri. Seperti kopi Arabika yang membutuhkan suhu udara yang mencapai 16 derajat celcius dan kopi Robusta dengan kebutuhan suhunya 20 – 28 derajat celcius. c. Tingginya daerah Kebanyakan tumbuhan kopi ditanam didaerah pegunungan dan dataran tinggi. Jarang ada cerita kopi ditanam didaerah pantai maupun dataran rendah. Tidak sembarangan memilih tempat, ketinggian harus disesuaikan berdasarkan jenis tumbuhan kopinya. Kopi dengan jenis Arabika membutuhkan ketinggian 800 – 1500 meter diatas permukaan laut agar dapat berbuah secara maksimal. Sedangkan kopi denga jenis Robusta membutuhkan ketinggian sekitar 400 – 800 meter diatas permukaan laut. d. Daerah yang cocok Kamu harus tau bagaimana kondisi daerahnya. Bagaimanapun ini salah satu syarat yang sangat penting. Daerah untuk budidaya kopi harus benar – benar diseleksi bila menginginkan hasil kopi berkualitas mantap. Kopi terbaik berasal dari daerah yang tanahnya subur. e. Media tanam kopi Media tanam kopi adalah tanah. Tanah yang dipilih adalah wajib tanah yang mengandung nutrisi dan unsur hara agar kebutuhan pangan kopi dapat tercukupi. Kopi akan tumbuh dengan maksimal bila kebutuhan pangannya tercukupi. Ph tanah ternyata juga diperhatikan. Kadar keasaman tanah yang dibutuhkan adalah 5,5 – 6,5 ph. Bila tanah yang kamu pilih kurang subur, silahkan tambahkan pupuk. Adapun pupuk yang dapat kamu tambahkan adalah pupuk CaPO2 dan CaPO32. f. Modal Bagaimana bisa kamu memulai usaha tanpa modal? Petani juga butuh modal untuk bertani. Apa saja modal yang dibutuhkan? Yang utama adalah niat agar tidak berhenti ditengah jalan, yang kedua adalah uang untuk membeli bibit, pupuk, peralatan, dan bibit kopi, yang ketiga tanah yang akan ditanami kopi. Hampir semua kopi dibudidayakan didataran tinggi ataupun dipegunungan, tetapi ada juga loh tumbuhan kopi yang tidak dibudiayakan didataran tinggi ataupun pegunungan, alias bisa didataran rendah. Tetapi , jelas sekali kopi tersebut memiliki jenis yang berbeda dari jenis kopi biasanya. kota kota dengan permintaan kopi terbesar didunia Share the post "Syarat Agar Tanaman Kopi Tumbuh Dengan Baik" FacebookTwitter About Author josikie author/editor Edi Elisa kategori Flora dan Fauna / tanggal diterbitkan 15 Januari 2022 / dikunjungi kali Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan tumbuh mencapai 12 m, daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang dan ranting-rantingnya Najiyati dan Danarti, 20077. Menurut Manastas 201322 kopi Liberika berasal dari Angola dan masuk ke Indonesia tahun 1965. Beberapa sifat kopi liberika antara lain sebagai berikutUkuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dari kopi Arabika dan kopi cabang primer yang lebih tahan lama serta dalam satu buku menghasilkan bungadan buah lebih dari satu peka terhadap penyakit sepanjang ukuran buah yang tidak baik di daerah dataran kopi mempunyai perakaran yang dangkal dengan akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Panjang akar tunggang ini 45-50 cm, selain itu banyak akar cabang samping yang panjangnya 1-2 m horizontal sedalam 30 cm. Kondisi tanah yang sejuk dan lembap menyebabkan akar cabang dapat berkembang lebih baik. Apabila kondisi tanah kering dan panas menyebabkan akar akan berkembang ke bawah Budiman, 201533.Klasifikasi dan Morfologi KopiKlasifikasi kopi menurut Tjitrosoepomo 2007337 adalah sebagai berikut Kingdom PlantaeDivisi SpermatophytaKelas DicotyledoneaeOrdo RubialesFamili RubiaceaeGenus CoffeaSpesies Coffea libericaKopi adalah tumbuhan dengan pohon yang tumbuh tegak bercabang dengan tinggi yang mampu mencapai 12 m. Kopi mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda Najiyati dan Danarti, 20077. Menurut Budiman 201429, pada kopi terdapat beberapa jenis cabang yakniCabang Reproduksi Cabang OrthrotopCabang reproduksi ialah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. Cabang ini disebut juga dengan wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terletak di setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Karena sifatnya yang seperti batang utama, maka cabang reproduksi ini dapat menggantikan fungsi batang utama jika batang utama mati atau tidak tumbuh Primer Cabang PlagiotropCabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama. Setiap ketiak daun hanya memiliki satu tunas primer sehingga bila cabang ini mati maka ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang ini biasanya memiliki arah pertumbuhan yang mendatar, lemah, dan menghasilkan SekunderCabang sekunder ialah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. Seperti cabang primer, cabang sekunder juga dapat menghasilkan KipasCabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon kopi yang tua bisanya hanya memiliki sedikit cabang primer dan biasanya terletak diujung batang. Cabang ini mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga dapat tumbuh dengan cepat menjadi cabang-cabang reproduksi BalikCabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer, namun berkembang dengan tidak normal dan bertumbuh ke arah dalam mahkota PecutCabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer namun tumbuh dengan AirCabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya cepat, ruas daunnya reatif panjang dan banyak mengandung Percabangan Tanaman Kopi Sumber Najiyati & Danarti, 20079Najiyati dan Danarti 20079 menyatakan kopi mempunyai sistem percabangan agak berbeda dengan tanaman lain. Tanaman kopi mempunyai beberapa jenis cabang dengan sifat dan fungsinya yang berbeda. Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. Saat masih muda, cabang ini sering disebut wiwilan. Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari tunas primer. Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Cabang ini terletak di ujung batang dan pertumbuhannya cepat sehingga mata reproduksi tumbuh pesat menjadi cabang reproduksi. Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer meskipun tumbuhnya kuat. Cabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer dan pertumbuhannya menuju ke mahkota tajuk. Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuh pesat dengan ruas daun relatif panjang dan kopi umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung yang agak meruncing sampai bulat. Daun-daun ini tumbuh pada batang, cabang atau ranting-ranting yang tersusun berdampingan. Pada batang atau cabang yang tegak lurus, maka daun-daun ini akan tersusun berselang-seling. Namun pada batang atau cabang yang arah tumbuhnya mendatar, maka daun kopi akan tersusun pada bidang yang sama atau berhadap-hadapan. Daun kopi pada umumnya berukuran panjang 10-20 cm, lebar 1,5-7,5 cm. Sifat daun seperti besar kecil dan tebal tipisnya daun ini tergantung pada jenis kopinya Budiman, 201432.Daun KopiBunga kopi muncul dari ketiak daun baik yang terletak pada batang utama, cabang reproduksi atau cabang primer. Bunga kopi berukuran kecil dengan mahkota yang berwarna putih serta berbau harum. Kelopak bunganya berwarna hijau dengan pangkal yang menutupi bakal buah. Bila kopi dipelihara dengan baik maka akan menghasilkan ribuan bunga karena diperkirakan setiap buku-buku batang tanaman kopi menghasilkan 16-36 kuntum bunga Najiyati dan Danarti, 200712.Bunga kopi yang sudah dewasa ditandai dengan membukanya kelopak dan mahkota bunga sehingga memungkinkan terjadinya pernyerbukan. Setelah peristiwa penyerbukan maka akan terbentuk buah-buah kopi. Bunga kopi terbentuk pada ketiak-ketiak daun dengan jumlah yang terbatas. Bunga tersusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun akan menghasilkan 8-18 kuntum bunga atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga Budiman, 201534. Bunga kopi berukuran kecil dengan mahkotanya berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau dengan pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benang sari terdiri dari 5 -7 tangkai yang berukuran pendek Najiyati dan Danarti, 200713.Bunga KopiTerdapat beberapa jenis kopi yang ditanam di Indonesia seperti Arabika, Robusta dan Liberika Panggabean, 20114. Di Provinsi Jambi, diketahui ada beberapa jenis kopi yang ditanam. Salah satunya yang cukup terkenal dan banyak ditanam adalah kopi Liberika varietas Tungkal Komposit Libtukom. Kopi ini merupakan kopi liberika dengan varietas yang baru dan hanya ada di Provinsi Jambi tepatnya di Kecamatan Betara Tanjung Jabung Barat Anonim, 20151. Diana 20148 menyatakan bahwa kopi varietas Libtukom ini tergolong pada tipe pertumbuhan pohon yang dapat tinggi, diameter tajuknya mencapai lima meter atau lebih. Berdasarkan tipe daun dan buah, kopi ini digolongkan menjadi lima tipe, yaitu Tipe pertama daun berukuran sedang berwarna hijau muda dengan ujung daun runcing dan buah bulat besar, ruas antar dompolan buah dan kelebatan buah kedua daun berukuran besar, lebar daun sempit, ujungnya meruncing, buah berbentuk oval besar dan ketiga daun berukuran seperti daun nangka berujung runcing, buah berbentuk oval dengan diskus kecil menonjol, buahnya lebat namun ruasnya sangat keempat daun berukuran sedang dengan ujung runcing, buahnya bulat besar, ruas antar dompolan pendek dengan buah yang sangat kelima daun berbentuk lanset berukuran besar, buahnya oval, dan kelebatan buah keanekaragaman bentuk buah kopi Liberika KopiBudiman 201442 menyebutkan beberapa sifat penting dari kopi Liberika, yakni sebagai berikutUkuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dari kopi Arabika dan primer bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu peka terhadap penyakit HV karat daun.Kualitas buah relatif sedang 4-5 kg/ha/th dengan rendemen 12%.Berbuah sepanjang buah tidak baik di dataran Tumbuh KopiMenurut Najiyati dan Danarti 200722, kopi mempunyai sifat-sifat khusus sehingga menghendaki kondisi lingkungan yang berbeda. Namun secara umum, faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan kopi adalah suhu, curah hujan, sinar matahari, angin dan tanah. Kopi membutuhkan suhu dan curah hujan yang sesuai untuk merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, kopi membutuhkan sinar matahari yang teratur namun tidak secara langsung dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, biasanya kopi ditanam dengan diselingi tanaman pelindung supaya sinar matahari yang diterima cukup dan teratur. Kopi juga membutuhkan tanah yang gembur, subur dan kaya bagan organik dengan pH tanah berkisar antara 4,5 – 6,5 Najiyati dan Danarti, 200725.Kopi juga menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, dan banyak mengandung humus. Selain itu, akar kopi juga membutuhkan oksigen dalam jumlah yang tinggi, sehingga dibutuhkan tanah yang drainasenya baik. Tanah yang baik untuk kopi juga harus mengandung unsur hara yakni nitrogen yang berperan penting dalam pertumbuhan vegetatif Budiman, 201474.Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi antara lain ketinggian tempat, curah hujan, sinar matahari, angin dan tanah. Tanaman kopi menghendaki ketinggian 400-700 mdpl, tetapi beberapa diantaranya juga masih tumbuh baik pada ketinggian 0– mdpl. Tanaman kopi tumbuh optimum di daerah dengan curah hujan mm/tahun. Namun, tanaman kopi masih tumbuh baik di daerah bercurah hujan mm/tahun Najiyati dan Danarti, 200723.Pada umumnya, tanaman kopi tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak tetapi menghendaki sinar matahari teratur. Sinar matahari berpengaruh terhadap proses pembentukan kuncup bunga. Sinar matahari yang cukup akan merangsang terbentuknya kuncup bunga. Tanaman kopi menghendaki sinar matahari dalam jumlah banyak pada awal musim kemarau atau musim hujan untuk menghasilkan kuncup bunga sehingga perlu dirangsang oleh sinar matahari. Tanaman kopi sangat membutuhkan tanaman pelindung untuk mengatur datangnya sinar matahari. Tanaman pelindung ini diatur sehingga tanaman kopi bisa tumbuh di tempat yang teduh dan mendapatkan sinar matahari yang cukup Najiyati dan Danarti, 200724.Angin berpengaruh terhadap jenis kopi yang self steril. Peranan angin untuk membantu berpindahnya serbuk sari bunga dari tanaman satu ke putik bunga kopi yang berbeda klon. Sehingga dengan terjadinya penyerbukan maka akan menghasilkan buah. Tanaman kopi menghendaki tanah yang gembur, subur dan kaya bahan organik. Tanaman kopi juga menghendaki tanah yang agak masam antara pH 4,5 – 6,5 Najiyati dan Danarti, 200725.Cara Pembiakan Tanaman KopiKopi dapat dibiakkan melalui dua cara, yaitu cara generatif dan cara vegetatif. Pembiakan generatif adalah pembiakan dengan menggunakan cara persemaian zaailing/seedling, yaitu tanaman yang berasal dari biji. Cara ini paling sederhana, tidak banyak memerlukan skill dan biayanya juga lebih murah, tetapi untuk kopi Robusta pada umumnya banyak mengalami segregasi/pemisahan sifat-sifat keturunan. Sehingga hasilnya kurang memuaskan, karena tanaman semaian sering tidak seragam, baik pertumbuhannya maupun produktivitasnya Widarto, 2003 11.Pembiakan vegetatif, pada kopi cara ini semakin banyak dilakukan. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara yaituSambungan enting / grafting.Setek cutting.Keuntungan perbanyakan tanaman dengan menggunakan setek antara lain adalah Teknik pelaksanaannya sederhana, cepat, dan ada masalah ketidakcocokan inkompatibilitas, sebagaimana yang mungkin timbul pada perbanyakan secara penyambungan atau bibit yang dapat dihasilkan dari satu tanaman bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman induknyaTanman dari setek lebih tahan terhadap gangguan usah memilih biji dan biji dapat kita hemat Kanisius, 2000 34-35.Setek merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara menumbuhkan akar dan pucuk dari potongan atau bagian tanaman seperti akar, batang dan pucuk daun. Potongan atau bagian tanaman tersebut ditanam dalam media tanam agar tumbuh menjadi tanaman baru Gunawan, 201436. Perlakuan pemisahan atau pemotongan beberapa bagian tanaman seperti akar, batang, daun atau tunas dinamakan penyetekan. Penyetekan dilakukan agar bagian yang dipotong tersebut membentuk akar. Teknik perbanyakan dengan setek tidak memerlukan bantuan dari tanaman induk. Batang yang disetek akan tumbuh akar dan tunas hingga membentuk daun. Kemudian akan menghasilkan tanaman yang sempurna dan menghasilkan bunga dan buah Pracoyo dan Mujiyanto, 20055.Menurut Ariyantoro 20168 perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman secara aseksual tanpa melalui proses perkawinan. Perbanyakan tanaman menggunakan organ-organ vegetatif yaitu akar, batang dan daun. Gunawan 20144 menyatakan perbanyakan tanaman secara vegetatif terjadi tanpa adanya penyatuan sel gamet jantan dan sel gamet betina tanaman induk melalui penyerbukan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif melibatkan regenerasi sel jaringan vegetatif tanaman dan bagian tanaman yang digunakan adalah pucuk, ranting, cabang, daun, umbi dan dan Budiana 201450 menyatakan keuntungan dari perbanyakan tanaman dengan cara setek adalahTeknik pelaksanaannya yang dibutuhkan relatif setek yang diperlukan hanya sedikit dan menghasilkan tanaman baru dalam jumlah baru hasil setek memiliki sifat yang sama dengan induknya seperti ketahanan terhadap serangan penyakit dan keindahan setek mempunyai persamaan umur dan kopi di IndonesiaMenurut Rukmana 2014 43-50 jenis-jenis kopi yang ada di Indonesia yaituKopi ArabikaKopi ini merupakan jenis kopi yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia. Kopi ini tumbuh sangat baik di daerah dengan ketinggian m di atas permukaan laut dpl. Karakteristik biji kopi Arabika secara umum adalah sebagai berikutRendemen lebih kecil dari kopi jenis lain 18-20%;Bentuk agak memanjang;Bidang cembung tidak terlalu tinggi;Lebih bercahaya dibanding jenis lain;Ujung biji mengkilap tetapi apabila dikeringkan secara berlebihan akan menjadi retak atau pecah;Celah tengah center cut di bagian datar perut tidak lurus ke bawah tetapi berlekuk;Biji yang sudah dipanggang roasting, celah tengah terlihat putih Najiyati dan Danarti, 2004 17.Kopi Arabika merupakan varietas typical dan borbon. Turunan dari penyilangan kedua varietas tersebut diantaranya caturra, pacas, san ramon, sumatera, dan marogogipe. Berbagai varietas tersebut dikenal memiliki mutu yang baik, tetapi sebagian besar masih rentan terhadap hama dan penyakit Rukmana, 2014 43-44.Kopi RobustaMenurut Najiyati dan Danarti 2004 20 kopi robusta mampu beradaptasi lebih baik dibandingkan kopi Arabika. Areal perkebunan kopi Robusta di Indonesiarelatif luas karena dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang lebih rendah. Karakteristik fisik biji kopi Robusta adalah sebagai berikutRendamen lebih tinggi dibanding rendamen kopi Arabika yaitu sebesar 20-22%;Biji berbentuk agak bulat;Lengkungan biji lebih tebal dibanding kopi Arabika;Garis tengah parit dari atas ke bawah hampir rataKopi LiberikaNajiyati dan Danarti 2004 15 mengatakan, kopi liberika berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Pada abad ke-19 jenis kopi ini datang ke Indonesia untuk mengganti kopi Arabika yang terserang hama. Karakteristik biji kopi Liberika hamper sama dengan kopi Arabika. Kelebihan kopi jenis Liberika adalah lebih tahan terhadap serangan karat daun Hemelia Vastatrix dibanding kopi jenis Arabika. Beberapa jenis kopi Liberika yang ada di Indonesia antara lain Ardoniana dan Durvei. Karakteristi kopi Liberika adalah sebagai berikutUkuran daun, cabang, bunga, dan pohon lebih besar dibanding kopi Arabika dan Robusta;Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu kali;Kualitas buah relatif rendah;Berbuah sepanjang tahun;Ukuran buah tidak merata atau tidak seragam;Tumbuh baik di dataran Liberika termasuk tanaman hutan dan banyak terdapat di pedalaman Kalimantan. Sudah berabad-abad kopi ini menjadi minuman tradisional suku Dayak. Pohon kopi Liberika dapat mencapai ketinggian 30 meter, dan ukuran biji kopi ini terbesar di dunia Rukmana, 2014 46.Kopi ExcelsaMenurut Rukmana 2014 49 Kopi Excelsa di Indonesia sedang dalam kajian pusat penelitian dan pengembangan Kota Jambi untuk pengajuan pelepasan varietas baru. Kopi Excelsa tidak termasuk ke dalam kelompok Arabika dan Robusta, tetapi kelompok Liberoid. Kopi ini ditemukan secara historis di Afrika Barat pada tahun 1905, kemudian menyebar ke Melayu. Kopi Excelsa atau Dewevrei coffea tidak terlalu banyak dibudidayakan di jenis ini tidak peka terhadap penyakit karat daun dan dapat ditanam di dataran rendah, juga di daerah lembab. Kopi ini dapat ditanam di lahan gambut, seperti di kecamatan Pengabuan, Betara, Bram Itam dan Kuala Betara Jambi. Kopi jenis Excelsa sudah ditanam masyarakat di kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, sejak 50 tahun lalu. Kopi Excelsa mempunyai cita rasa dan aroma yang kuat dan dominan pahit. Keunggulan kopi Excelsa antara lainMempunyai fisik yang lebih besar daripada kopi Arabika dan Robusta;Cenderung berbuah sepanjang tahun, mudah dibudidayakan, dan relative tahan terhadap hama dan penyakit;Ciri rasa dan aroma kuat dominan pahit;Dapat ditanam dilahan gambut yang memiliki kesuburan rendah Najiyati dan Danarti, 2004 16. Tanaman kopi dipercaya berasal dari benua Afrika kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini kopi ditanam meluas di Amerika Latin, Asia-pasifik dan Afrika. Pohon kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan subtropis meliputi dataran tinggi maupun dataran rendah. Kopi dipanen untuk diambil bijinya kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan lainnya. Di Indonesia, tanaman kopi dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1896. Mereka memperkenalkan jenis kopi arabika. Pada perkembangannya, terjadi serangan penyakit karat daun HV yang menyebabkan kematian tanaman secara massal. Kemudian pemerintahan kolonial memperkenalkan jenis kopi liberika dan robusta yang lebih tahan penyakit HV. Jenis kopi budidaya Jenis kopi yang paling populer adalah arabika. Para penikmat kopi menghargai jenis kopi arabika lebih dibanding jenis kopi lainnya. Faktor penentu mutu kopi selain jenisnya antara lain habitat tumbuh, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pengolahan biji. Jenis kopi yang ada di bumi ini sangat banyak ragamnya. Namun hanya empat jenis kopi yang dibudidayakan dan diperdagangkan secara massal. Sebagian hanya dikoleksi pusat-pusat penelitian dan ditanam secara terbatas. Sebagian lagi masih tumbuh liar di alam. Empat jenis kopi yang banyak dibudidayakan adalah jenis kopi arabika, robusta, liberika dan excelsa. Sekitar 70% jenis kopi yang beredar di pasar dunia adalah kopi arabika. Disusul jenis kopi robusta menguasai 28%, sisanya adalah kopi liberika dan excelsa. a. Kopi arabika Kopi arabika Coffea arabica merupakan jenis kopi yang paling disukai karena rasanya dinilai paling baik. Jenis kopi ini disarankan untuk ditanam di ketinggian 1000-2100 meter dpl. Namun masih bisa tumbuh baik pada ketinggian diatas 800 meter dpl. Bila ditanam di dataran yang lebih rendah, jenis kopi ini sangat rentan terhadap penyakit HV. Arabika akan tumbuh optimal pada kisaran suhu 16-20oC. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, kopi arabika membutuhkan bulan kering sekitar 3 bulan/tahun. Arabika mulai bisa dipanen setelah berumur 4 tahun. Dengan produktivitas rata-rata sekitar 350-400 kg/ha/tahun. Namun bila dipelihara secara intensif bisa menghasilkan hingga 1500-2000 kg/ha/tahun. Apabila telah matang, buah arabika berwarna merah terang. Buah yang telah matang mudah sekali rontok, jika dibiarkan buah tersebut akan menyerap bau-bauan yang ada ditanah sehingga mutunya turun. Arabika sebaiknya dipanen sebelum buah rontok ke tanah. Rendemen atau prosentase antara buah yang panen dengan biji kopi green bean yang dihasilkan sekitar 18-20%. Para petani kopi arabika biasa mengolah buah kopi dengan proses basah. Meski memerlukan biaya dan waktu lebih lama, tapi mutu biji kopi yang dihasilkan jauh lebih baik. b. Kopi robusta Kopi robusta Coffea canephora lebih toleran terhadap ketinggian lahan budidaya. Jenis kopi ini tumbuh baik pada ketinggian 400-800 m dpl dengan suhu 21-24oC. Buididaya jenis kopi ini sangat cocok dilakukan didataran rendah dimana kopi arabika rentan terhadap serangan penyakit HV. Dahulu setelah ada serangan penyakit HV yang masif, pemerintah kolonial mereplanting tanaman kopi arabika dengan kopi robusta. Jenis kopi robusta lebih cepat berbunga dibanding arabika. Dalam waktu sekitar 2,5 tahun robusta sudah mulai bisa dipanen meskipun hasilnya belum optimal. Produktivitas robusta secara rata-rata lebih tinggi dibanding arabika yakni sekitar kg/ha/tahun. Dengan pemeliharaan intensif produktivitasnya bisa ditingkatkan hingga 2000 kg/ha/tahun. Untuk berbuah dengan baik, jenis kopi robusta memerlukan waktu panas selama 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali hujan. Buah robusta bentuknya membulat dan warna merahnya cenderung gelap. Buah robusta menempel kuat di tangkainya meski sudah matang. Rendemen kopi robusta cukup tinggi sekitar 22%. Para penggemar kopi menghargai robusta lebih rendah dari arabika. Karena harganya yang murah, para petani seringkali mengolah biji kopi robusta dengan proses kering yang lebih rendah biaya. c. Kopi liberika Kopi liberika Coffea liberica bisa tumbuh dengan baik didataran rendah dimana robusta dan arabika tidak bisa tumbuh. Jenis kopi ini paling tahan pada penyakit HV dibanding jenis lainnya. Mungkin inilah yang menjadi keunggulan kopi liberika. Ukuran daun, percabangan dan tinggi pohon jenis kopi liberika lebih besar dari arabika dan robusta. Kopi liberika mutunya dianggap lebih rendah dari robusta dan arabika. Ukuran buahnya tidak merata, ada yang besar ada yang kecil bercampur dalam satu dompol. Selain itu rendemen kopi liberika juga sangat rendah yakni sekitar 12%. Hal ini yang membuat para petani malas menanam jenis kopi ini. Produtivitas jenis kopi liberika ada pada kisaran 400-500 kg/ha/tahun. Liberika dapat berbunga sepanjang tahun dan cabang primernya dapat bertahan lebih lama. Dalam satu buku bisa berbunga lebih dari satu kali. Di Indonesia, jenis kopi ini ditanam di daerah Jawa dan Lampung. d. Kopi excelsa Kopi excelsa Coffea excelsa merupakan salah satu jenis kopi yang paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan. Pohon kopi excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Bentuk daunnya besar dan lebar dengan warna hijau keabu-abuan. Kulit buahnya lembut, bisa dikupas dengan mudah oleh tangan. Kopi excelsa memiliki produktivitas rata-rata kg/ha/tahun. Kelebihan lain jenis kopi excelsa adalah bisa tumbuh di lahan gambut. Di Indonesia, excelsa ditemukan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi. Jenis kopi lainnya Berdasarkan penulusuran literatur, terdapat ribuan spesies kopi di dunia. Namun dalam perdagangan global hanya dikenal empat jenis saja seperti yang telah dijabarkan di atas. Adapun beberapa jenis lainnya adalah sebagai berikut Coffea dewevrei Coffea khasiana Coffea arnoldiana Coffea salvatrix Coffea abeokutae Coffea congenis Coffea wightiana Coffea kapakata Coffea bengalensis Coffea stenophylla Coffea traverncorensis Coffea eugenioides Coffea recemosa Coffea zanguebariae Artikel terkait Jenis dan karakteristik kopi arabika Jenis dan karakteristik kopi robusta Panduan teknis budidaya kopi Proses pengolahan biji kopi

tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang berhawa